Translate

Kamis, 25 Juli 2013

Kisah


Ini ada 2 kisah berbeda, yang aku tulis ulang dari pps motivasi di folder laptop temenku,, :D
Semoga bermanfaat :)



Kisah 1
Alkhisah ada disebuah museum berlantai marmer yang sangat indah. Di dalamnya terdapat sebuah patung perempuan cantik yang juga terbuat dari marmer yang sama. Banyak kalangan dari berbagai penjuru dunia datang hanya untuk mengagumi keindahan patung perempuan cantik dari marmer ini. Pada suatu malam, terjadilah percakapan anatara lantai marmer dengan patung perempuan mamer yang cantik.
Lantai : "Wahai patung, ini sangat tidak adil! Sangat tidak adil! kenapa semua orang dari seluruh penjuru dunia datang jauh-jauh kemari untuk menginjak-nginjak saya, sementara mereka mengagumi anda? Ini jelas tidak adil!
Patung : "Sahabatku, lantai marmer. Apakah anda tidak ingat bahwa kita berasal dari tempat yang sama?"
Lantai : "Ya! Justru itu mengapa saya merasa tidak adil. Kita lahir dari tempat yang sama, dari gua yang sama, tetapi mendapatkan perlakuan yang berbeda. Tidak Adil!
Patung : "Kemudian, apakah anda masih ingat, ketika seorang pemahat mencoba mengolah anda, tetapi anda menentang & menolak alat yang dipakainya."
Lantai : "Ya tentu saya ingat. Saya benci orang itu! Bagaimana dia bisa mencoba untuk mengolah saya dengan perkakasnya.. Sakit sekali!"
patung : " Betul sekali! Dia tidak dapat mengolah anda sama sekali karena anda melawan terus.
Lantai : "Jadi?"
patung : "Ketika dia memutuskan untuk tidak mengacuhkan anda lagi dan mulai mengerjakan saya, saya langsung menyadari bahwa saya akan menjadi bahwa saya akan menjadi sesuatu yang berbeda setelah usahanya. Saya tidak melawan, malahan saya membiarkan rasa sakit akibat peralatannya. 
Lantai : "mmm.."
Patung : "Sahabatku.. Segala sesuatu dalam hidup ini adalah harganya, karena anda menyerah ditengah jalan, anda tidak dapat menyalahkan siapapun yang menginjak-nginjak anda sekarang.

Kisah 2

Pada suatu hari ada sekumpulan katak-katak kecil yang berlomba-lomba untuk mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi. Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberikan semangat kepada peserta. Secara jujur, tak ada satupun penonton yang benar-benar percaya bahwa katak-katak kecil akan bisa berhasil mencapai puncak menara. Terdengar ada yang berkata "Oh, jalannya terlalu susah! Mereka TIDAK AKAN BISA sampai kepuncak" atau "Tidak ada kesempatan untuk berhasil.. Menaranya terlalu tinggi!".
Katak-katak kecil mulai berjatuhan satu persatu, kecuali mereka yang tetap bersemangat menaiki menara perlahan-lahan semakin tinggi dan semakin tinngi. Namun, penonton terus bersorak : "Terlalu susah!! Tak seekorpun yang akan bisa mencapai puncak!" lalu lebih banyak lagi katak kecil yang berjatuhan. Tapi ada satu katak kecil yang terus mendaki puncak tersebut. Hingga akhirnya dia BERHASIL menjadi satu-satunya katak yang berhasil mencapai puncak menara. Semua penonton dan peserta lain yang menyaksikan merasa takjub. Setelah Katak itu turun, ada salah satu peserta yang menghampirinya dan bertanya rahasianya. Ternyata Katak tersebut Tuli!


Dari kisah 1, kita dapat melihat bahwa setiap sesuatu yang ingin kita raih harus mengalami proses terlebih dahulu. Proses yang perlu akan rasa kesabaran, kesadaran, ketabahan, dan perjuangan. Jika kita bertahan dan berhasil melewati ujian dalam proses, akan ada titik dimana kita dapat meraih kebahagian. Sebab ketika kita bersusah dahulu, pasti di ujung jalan akan ada sebuah kebahagiaan yang membuat kita tersenyum. Segala hal yang kita perbuat tak akan sia-sia. Selalu ada hikmah dibalik itu semua.


Dari kisah 2, itu dapat mengambil hikmahnya yaitu Segala sesuatu yang kita dengar dan kita baca akan mempengaruhi kita. Ada waktunya kita harus berpura-pura tuli, jika ada seseorang yang memberi semangat pesimis untuk kita. Terkadang kita harus berpura-pura buta, apabila ada orang yang mengajarkan hal yang tidak baik di depan kita. Lingkungan di sekitar kita dapat mempengaruhi pola pikiran kita. Mulai dari keluarga, teman dan orang-orang disekitar kita, Dan yang paling dominan adalah Sahabat. Apabila kita bersahabat dengan orang berpikiran positif, maka kita akan memiliki pikiran positif juga. Namun apabila orang disekitar kita pemalas, maka hawa pemalas akan masuk dalam pola pikiran kita. Yang terpenting adalah selalu tanamkan pikiran BISA, dalam kepala kita.. I can do this!


Rike Riszki Yunitasari
@RikeYunita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar