Translate

Minggu, 02 Juni 2013

Aku dan Semuanya

Ketika berjalannya waktu, kita akan menemui berbagai tantangan hidup.. Berbagai fase secara berurutan akan kita lalui.. Dan salah satu fase terberat adalah ketika kita tlah selesai menempuh pendidikan.. Dimana fase ini akan ada 2 pilihan, yaitu manusia produktif atau manusia pasif yang secara kasar kita sebut pengangguran.. Dalam fase ini, sebuah pekerjaan akan menjadi sebuah  martabat, tingkatan, jabatan, dan yang paling utama sebagai sumber penyambung hidup..

Pernah suatu ketika, aku membaca berita di Koran dengan topic “Setiap tahunnya, universitas-universitas di Indonesia mencetak beribu-ribu pengangguran” . Takjup dan masuk akal juga,ketika aku membaca secara lengkap isi akan berita tersebut. Terlalu banyaknya persaingan, ketika tlah menginjak dunia yang sesungguhnya. Pernah juga suatu ketika, aku mengobrol dengan anak jalanan. Ketika awal perbincangan, sudah terlihat mulai janggal. Anak jalanan yang berumur lebih tua dari ku itu, berbicara dengan pengetahuan yang luas. Tata bahasa dan nada dari anak jalanan itu terlihat sangat berpendidikan. Setelah aku mulai memancing anak tersebut untuk menceritakan pengalaman hidupnya, seketika aku terbelalak. Anak itu adalah seorang mahasiswa di Universitas Negeri terkemuka di Indonesia. Lalu, kenapa dia seperti itu? Aku semakin penasaran akan kisah hiduo anak jalanan itu.
 Anak jalanan itu mulai bercerita akan alasan yang menjadikannya seperti ini. Orang Tua..Ternyata orang tua lah yang menjadi alasannya, bukan karena uang.. Melainkan orang tua nya bermasalah atau biasa kita sebut broken home. Dalam benaknya 1 tahun yang lalu ketika meninggalkan rumah adalah ketika pergi jauh dari rumah, Ia akan menemukan sebuah kehidupan yang lebih baik. Dia rela mengorbankan pendidikannya, jika itu memang yang terbaik di pikirannya saat itu.  Sekitar setengah jam an berlalu, kami memutuskan menghentikan pembicaraan yang sangat menarik ini, karena kami memiliki kepentingan masing-masing. Sungguh pengalaman hidup yang luar biasa.
Semakin banyak hal atau pengalaman yang aku tau, semakin besar rasa takutku akan hari esok. Akan jadi apakah aku ini? Bisa kah aku menjadi salah satu dalam kategori manusia produktif? Dapatkan esok, aku bisa menjadi anak yang berguna? Anak yang dapat dibanggakan oleh  orang tua ku? Terus bermunculan, dan selalu muncul pertanyaan dan problem dalam benakku. Ketika semua nya tak terjawab, aku hanya bisa merenung. Terdiam dan melihat apa yang bisa aku lakukan sekarang, agar esok aku bisa menjadi orang yang aku inginkan. BELAJAR!! Itu lah satu-satunya jawaban yang muncul.. Ketika duduk di kursi pendidikan tertinggi (mahasiswa) hanya mendapat ilmu akademik bagi ku itu kurang, ORGANISASI!! Yaa.. Aku mulai mengikuti berbagai organisasi dalam kampus, walaupun itu menyita banyak waktu ku. Tapi itu bukan kesalahan, melainkan tantangan bagaimana cara agar aku bisa membagi waktu ku sebaik mungkin. Terus ku lakukan kegiatan itu BELAJAR dan ORGANISASI.. Apakah ketika aku berhasil dalam kedua nya, kelak aku bisa menjadi manusia produktif? Yang dengan mundah mendapat pekerjaan. Itu juga belum menjadi jaminan.
Rasanya membayangkan akan kerja apa yang aku lakukan esok adalah berat. Mungkin pekerjaan menjadi “GURU” adalah planning yang menjadi idaman semua temanku. Tapi dalam benakku sedikit berbeda, dalam pikiranku pekerjaan guru hanyalah tuntutan dari jurusan kuliah yang kita ambil. Tapi aku sangat salut dengan pekerjaan guru, yang aku anggap pekerjaan sangat mulia. Semua orang boleh melakukan kesalahan, kecuali guru. Ketika guru mengajarkan ilmu yang salah, hal itu akan berdampak pada generasi seterusnya.Semoga Kuliah di Program Pendidikan Bahasa Jepang, bisa menjadikan batu loncatan untuk menjadi manusia yang sukses. amin

Diantara semua pekerjaan, menjadi seorang pengusaha adalah impianku sejak dulu. Tapi aku terlalu bingung dari mana aku akan memulai. Memiliki restoran, café, hotel, butik, toko sepatu,dll.. Rasanya sungguh menyenangkan. Dan Bagiku juga Seorang Pengusaha adalah hal tersulit. Dimana pengusah harus merasakan kata yang paling aku takuti “KEGAGALAN”. Takut akan gagal juga merupakan salah satu faktornya. Ya Allah.. sungguh aku ingin mengetahui, bagaimana cara pengusaha melalui masa ketika telah mengalami kegagalan. Apa yang dilakukan pengusaha, agar ia dapat bangkit lagi? Banyak hal yang ingin aku ketahui untuk menjadi pengusaha. Well, Keinginanku akan mulai terjawab, bulan juni.. Seminar Nasionar Entrepreneur.. Jika nemang aku diberi kesempatan, ingin aku tanyakan semua pertanyaan dalam benak ku slama ini.. ^^ Hanya saja,aku menjadi panitia nya.. Semoga aja dapat kesempatan J Semoga seminar, H - 2 minggu lagi sukses.. amin


By : Rike Riszki Yunitasari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar