Translate

Jumat, 27 Desember 2013

Lagu itu kamu

Saat itu, ku dengar alunan nada. Suara lagu yang amat tak kusuka. Kututup telingaku rapat-rapat. Sambil melotot melempar caci pada musisi yang tampil di hadapku. Amat ku benci hingga jijik aku menikmati. Ku pandangi mereka dengan umpatan di dada. Terjebaklah aku saat itu. Ketika seorang diantaranya tersenyum ke arah ku. Aku yakin, dia tidak bisa melihatku. Ku singkirkan tangan dari telingaku. Hanya melihat ke arahnya. Musik yang terdengar kini mulai terbiasa di telingaku. Aku tak peduli. Aku hanya peduli pada seorang lelaki yang kini aku amati. Dia sengaja menyembunyikan matanya. Namun mata ini tetap lekat menatapnya. Hingga, dia menyingkirkan kacamata hitamnya. Oh Tuhan.. apakah dia seorang pangeran yang menyamar? Ini rasa kagum yang aneh. Aku tersenyum.
Dia membuat penasaran. Semakin banyak aku mengetahui tentangnya, semakin rasa suka itu tumbuh. Sekarang aku sudah tak tau lagi apa nama rasa ini. Dia seperti lagu yang aku cari. Aku suka musik, tapi dia jauh lebih suka musik. Karenanya, aku mulai menyukai nada yang ia mainkan. Karenanya, sempat aku enggan pulang ke rumah. karenanya, aku menemukan nada unik yang membuat senyum. Mungkin rasa ini, sama seperti pandangannya pada musik. Entah suatu saat nanti dia akan tau atau tidak, aku tak peduli. Aku hanya mencuri sedikit kenangannya secara diam-diam. Menyimpannya di berbagai tempat, hingga dengan mudah aku bisa melihatnya.
Apa kau sadar, sering membuatku tertawa juga kecewa. Mungkin itu hal yang biasa, tapi tidak bagiku. Kamu yang selalu muncul dalam mimpiku. Aku telah menulis sepuluh lembar tentangmu. Setiap lembarnya, akan tertulis indah namamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar