Translate

Sabtu, 02 November 2013

Gak tau

Aku bukanlah punjangga yang mahir merangkai syair. Aku juga bukan sastrawan yang mampu menyulap kata. Hanya saja, aku seorang amatiran yang suka memainkan jemariku di atas keyboard jidi (name of my notebook). Sering aku membuang waktu ku bersama jidi. Entah itu sekedar menonton (film,drama,variety -Korea-), menyelesaikan kewajiban -nugas-, melepas imajinasi -coret2- ataupun hanya sekedar memutar musik yang setiap hari wajib dilaksanakan(?). Soal musik, pasti semua orang butuh musik. Siapapun akan mendengarkan musik. Untukku sendiri, musik itu telah menjadi bagian dari hidup dan emosiku. Musik bisa merubah mood, menciptakan kepribadian, selera, style, dll. (Semua musik itu bagus, hanya saja aku lebih suka dengan musik korea, jepang, Inggris, dan Indonesia. -Big fan of Bigbang-)

Tak sedikit temanku yang mengatakan aku sebagai cewek pemberani. Contoh simpelnya aja, kuliahku yang di kota semarang. Hampir semua temanku masih berada di jawa timur, aku sendiri yang memilih melancong ke ibu kota jawa tengah. Dulu, aku belum pernah berkunjung ke kota semarang, tidak memiliki saudara di semarang, tidak tahu apapun informasi dari universitas yang aku pilih. Intinya nekat lah. Aku hanya yakin, semua yang aku lakukan pasti tidak akan sia-sia, akan berbuah manis pada waktunya(-_-!). Banyak hal yang aku dapat dari teman. Entah itu berbagi pengalaman hidup, kritikan untuk membangun, pengetahuan yang luar bisa, hingga pujian yang terkadang menyesatkan. Aku bukanlah tipekal orang yang memilih-milih teman. Hanya saja, aku akan menyeleksi temanku. Mana teman yang mengajari dan membawaku ke arah positif, dan mana teman yang mendorong dan mengajakku terjun ke arah negatif. Namun tetap saja, aku akan berteman dengan semuanya, karena pada dasarnya semua orang itu baik, lingkungan dan keadaan terdesaklah yang membuatnya menjadi sosok jahat. Tapi aku tetap lebih menjaga batas-batas teman dengan orang-orang yang aku anggap bukan teman baik.
Dari dulu aku tidak bisa melakukan segala sesuatu secara totalitas. Aku tidak bisa melakukan segala sesuatu secara 100%. Pasti ada sebagian persen yang aku gunakan untuk yang lain. Aku tidak bisa melalui hari-hari ku 100% untuk kuliah saja, aku tidak bisa menghabiskan waktuku 100% untuk organisasi, aku tidak bisa melewatkan waktuku 100% untuk teman-temanku atapun aku tidak bisa membuang waktu ku 100% untuk hobby ku. Aku sering membagi 100% ku menjadi banyak bagian. Karena hidup terlalu singkat, hanya untuk menekuni satu hal.
Berkunjung ke tempat baru, itu adalah hal yang menyenangkan. Istilahnya sih liburan. Itu adalah kegiatan favoridku. Suasana baru, tempat baru, orang baru, dan kenangan baru. Banyak yang bilang, liburan itu penghilang stres, pendongkrak semangat, perestart pikiran, media penangkap inspirasi. Dari dulu, Aku ingin keliling dunia. Pergi ke Jepang, Korea, Macau, Thailand, Paris, USA, Australia, Singapore, dll. Pergi ke berbagai tempat dengan bahasa dan budaya yang berbeda. Merasakan berbagai atmosfer yang baru, menciptakan banyak kenangan manis, dan mensyukuri anugerah indah yang telah diciptakan-Nya. Berbagai tempat wisata ingin aku kunjungi, Namun bagiku, sang pantai itu adalah juara. Angin yang berhembus kencang, suara ombak yang begitu bising, cipratan air -sebagai media menetralisir tubuh- yang merendam sebagian kaki , pasir pantai lembut yang menyentuh telapak kaki. Membuang rasa penat, melepas kenangan, melenyapkan stres rasanya begitu mudah dilakukan di pantai. Pantai.. ingin ku lari ke hutan, lalu belok ke pantai. (-_-")
Ada satu hal yang selalu aku suka ketika aku menempuh perjalanan panjang menggunakan bus. Yaitu ketika hujan ataupun di malam hari. Waktu hujan, suasana di dalam bus akan tenang. Hanya akan terdengar suara air hujan. Duduk di bangku deretan tengah sebelah kaca bus, memutar musik melalui earphone dan memandang hujan lewat jendela. Atau suasana malam hari, dengan lampu bus padam. Penumpang yang lain akan hening, karena mereka sedang tidur. Duduk dideretan kursi tengah, sebelah kaca bus, memutar musik melalui earphone dan memandang kerlip lampu malam jalanan dari kaca jendela. Saat itu lah, aku akan sering mengalami flashback. Akan muncul berbagai pengalaman yang dulu. Pengalaman pahit ataupun manis, menyisakan tangis, benci, malu, terharu, suka, tertawa, tersenyum hingga bahagia. Seulas senyuman ataupun titik air mata akan menemaniku disaat itu. "Seperti laut yang tak kan pernah meninggalkan pantai, seperti bulan yang tak kan pernah meninggalkan bumi, seperti bintang yang tak kan pernah meninggalkan langit" seperti itulah masa lalu kita. Sebuah kenangan yang menjadi bagian dari sejarah. Sebuah pembelajaran untuk menjadikan kita lebih baik. Menutup kenangan untuk selamanya, sama saja kita membuang waktu kita.

Ini ceritaku.. Apa ceritamu.. *iklaan*
 @RikeYunita (https://twitter.com/RikeYunita)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar