If You never CHASE your dream, you will never CATCH them. "Berkarya untuk dunia Mimpi untuk hidup Cinta untuk harapan Tersenyum untuk segalanya" @RikeYunita
Translate
Minggu, 23 Februari 2014
Sabtu, 22 Februari 2014
Cantik Cover by Ryan D'Angga and Lunafly
Kahitna - Cantik
Cover by : Ryan Dewangga :)
Cover by : Lunafly :)
Selasa, 28 Januari 2014
No body can understand
Memang ini sudah salah. Sejak awal sudah salah. Menatapnya waktu itu,
bertemu dengannya waktu itu, sudah salah. Namun dia masih tetap
melanjutkan. Permainan yang seharusnya sudah berhenti. Permainan yang
sejak awal tidak boleh dimainkan. Entah apa yang membuat dia masih saja
menerima tantangan dari permainan itu. Sudah berapa kali, dia harus
menahan rasa sakitnya. Sudah berapa lama, dia menghabiskan waktu untuk
memikirkannya. Sudah berapa banyak, dia membuang air mata karenanya. Masih bingung dengan sikap dia yang mengatakan "Bahagia" dengan semua ini. Bahagia apa? Bahagia sebelah mana? Bahagia dengan apa? Dia mungkin
hanya sedikit tau tentangnya. Tapi sedikit tau itu sudah cukup untuk
membuat rasa benci padanya. Kenapa dia masih mempertahankannya? Kenapa masih bertahan? Tolong berhentilah jika lelah. apa yang harus aku lakukan untuk
menghentikan dia? Agar terbangun dan berhenti memainkan permianan itu.
Kemarin
dia sangat sangat buruk. Ya, tentu saja karenannya. Dimulai dipagi
hari, firasat telah berbisik padanya. Hingga dia meneteskan air mata ketika terbangun dari lelap.
Berlanjut hingga malam, ketika berita itu tiba di depan mata
"JANGAN!" "TIDAK!" "PLEASE!"Itulah yang dia lontarkan pada berita itu. Mata dia masih terus basah, Dia memikirkannya. Benar-benar
memikirkan hingga tak ada hal lain di kepala dan hati dia selain
wajahnya. Dia menangis malam itu, bukan untuk pertama kali, tapi ini pertama kali dia menangis dengan memunculkan rasa melepaskannya. Ada dua
rasa sedang berperang. Entah siapa yang akan menang. Belum dia jawab
Dia masih dan masih terdiam, karena memang dia tidak tau apa yang akan
dilakukannya. Bersembunyi? Tidak! Dia bukan pencundang. Masih menunggu
takdir? Mungkin itu kalimat yang paling mendekati keadaan dia.
Langganan:
Postingan (Atom)